Kehebatan Ayah, Mengapa?

Tidak bermaksud sombong, jika blog ini dijuduli dengan "Kehebatan Ayah". Kehebatan ayah yang dimaksud dalam blog ini juga tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan Ibu yang juga hebat. Kehebatan seorang ayah justru karena ia didampingi seorang ibu yang hebat.
Kehebatan adalah semangat yang selalu menjadikan keseharian begitu indah. Susah, senang, tantangan, harapan, dan segala hal yang kerap menyapa kehidupan kita, adalah pemantik kita menjadi hebat.
Tulisan di blog ini merupakan catatan sehari-hari kami tentang segala hal yang berkait dengan keluarga kami. Selamat membaca, semoga bisa menemukan mutiara di dalamnya .

Minggu, 23 Mei 2010

Surat3: keindahan tiada henti


Anak-anakku yang hebat,
Sebagai ayah, kadang Abimu juga merasakan hal yang sama dengan ayah-ayah lain di dunia.
Berikut adalah segores catatan tentang beberapa hal mengenai perasaan.
***
Dalam keterbatasanku sebagai seorang bapak muda dengan dua anak, mencari keindahan seperti halnya yang dilakukan oleh kelas menengah dengan mengunjungi berbagai tempat rekreasi, jelas merupakan “barang” langka bin mahal. Bukan hanya masalah harga yang memang selalu membuat dompet ini “berdebar-debar”, namun juga masalah waktu.
Maklum, kerja dari senin sampai sabtu membuat fisik ini serasa “senin-kamis”. Sehingga, hari libur merupakan upaya recovery tubuh agar esok bisa kembali “mencangkul”.
Untung saja, saya didampingi oleh orang-orang yang teramat baik. Mereka adalah Istriku—yang dengan kesabarannya sanggup menemani saya selama ini—dan dua buah hati yang justru menjadi keindahan tersendiri.
Maka, bagi saya, akhirnya mencari keindahan tidak mesti jauh-jauh ke mana. Keindahan akhirnya ada pada mereka yang selalu tersenyum menyambutku. Riang dan menggembirakan, dan menjadi keindahan yang tidak pernah berhenti.
Di mata mereka yang penuh do’a itu, saya menemukan justru tidak sekedar kedamaian, namun juga taman sari kehidupan yang selalu membuat semangat in kembali membara untuk menaklukan hidup.
Memang, saya merasa sampai saat ini belum bisa membahagiakan mereka. Justru mereka yang lebih banyak membahagiakan saya selama ini. Sehingga, setiap rejeki yang saya dapat, saya merasa menjadi sangat berarti. Dan untuk kesabaran mereka semua, saya hanya bisa berkata: maaf, saya belum bisa membahagiakan kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar